“Seventh Son of A Seventh Son”: Mitos Anak Ke Tujuh
Sumber: http://www.ancient-origins.net
Dalam berbagai kebudayaan, angka tujuh sering kali dianggap sebagai angka ajaib atau keramat. Dalam keyakinan agama Ibrani dan Kristen, diyakini bahwa Tuhan menciptakan alam semesta ini dalam waktu tujuh hari. Sementara itu dalam mitologi Yunani, Pleiades merupakan sebuah kelompok terdiri dari tujuh orang perempuan bersaudara yang menjadi sahabat dari Dewi Artemis. Adapula “Seven Sages” (Tujuh kebijakan) dari Yunani dan Shichifukujin (Tujuh Dewa Keberuntungan dalam mitologi Jepang). Dalam cerita rakyat, tujuh juga memiliki peran khusus dalam urutan kelahiran.
Lukisan Ilustrasi Pleiades
Sumber: http://www.ancient-origins.net
Dalam cerita rakyat Eropa, putra ketujuh dari anak ketujuh diyakini memiliki kekuatan khusus. Dengan catatan bahwa keenam saudara sebelumnya semuanya merupakan anak laki-laki. Putra ketujuh ini diyakini memiliki bakat dan kekuatan untuk menyembuhkan penyakit. Beberapa dokter di abad sebelumnya bahkan mengklaim bahwa kemampuan mereka dalam menyembuhkan penyakit adalah bahwa mereka merupakan putra ketujuh dari tujuh bersaudara. Di Irlandia, putra ketujuh dari anak ketujuh juga diyakini memiliki kekuatan untuk meramalkan masa depan, disamping kemampuan menyembuhkan.
Meskipun demikian tidak semua cerita tentang putra ketujuh berakhir dengan keberuntungan. Ada pula takhayul yang mengatakan bahwa putra ketujuh dalam keluarga yang semua anaknya laki-laki akan dikutuk dan sang anak ketujuh ini akan berubah menjadi “Luison”. Sejenis serigala jadi-jadian. Mitos Luison ini terdapat di negara Amerika Selatan, terutama di Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay. Diyakini bahwa mitos ini awalnya berasal dari suku Guarani yang ada di Paraguay.
Dalam mitologi Guarani, Luison merupakan anak ketujuh dan termuda dari Tau (sebutan bagi roh jahat) dan Kerana (nama seorang manusia perempuan). Dalam cerita aslinya, Luison dianggap sebagai Dewa Kematian dan memiliki sosok mengerikan. Wajahnya panjang dan pucat, dan seluruh tubuhnya ditutupi dengan rambut kotor dan panjang. Dia juga memiliki mata yang menakutkan dan memiliki bau kematian, serta menimbulkan kerusakan di sekitarnya. Semenjak kedatangan penjajah Eropa di wilayah Amerika Selatan ini membuat mitos Luison ini berubah. Luison tidak lagi digambarkan sebagai Dewa Kematian tetapi menjadi manusia serigala.
Lukisan Ilustrasi Luison
Sumber:
Mitos setempat bercerita bahwa pada malam bulan purnama, terutama jika malam itu jatuh pada hari Jumat, anak ketujuh dari keluarga yang semua anaknya laki-laki, setelah anak ketujuh itu mencapai usia 13 tahun maka dia akan berubah menjadi Luison. Seperti dalam cerita manusia serigala yang ada di Eropa, Luison juga akan memberikan teror pada malam hari dengan berburu dan membunug, serta menyebar kutukan melalui gigitannya.
Mitos tetang putra ketujuh dari anak ketujuh ini masih ada hingga sekarang. Bahkan mitos ini telah menjadi inspirasi dalam pembuatan berbagai film, sastra, dan musik. Sebuah grup band heavy rock terkenal, Iron Meiden juga membuat sebuah lagu dengan judul Seventh Son of A Seventh Son.
Here they stand brothers them all
All the sons divided they'd fall
Here await the birth of the son
The seventh, the heavenly, the chosen one
Here the birth from an unbroken line
Born the healer the seventh, his time
Unknowingly blessed and as his life unfolds
Slowly unveiling the power he holds
Seventh son of a seventh son
Then they watch the progress he makes
The Good and the Evil which path will he take
Both of them trying to manipulate
The use of his powers before it's too late
Seventh son of a seventh son
Today is born the seventh one
Born of woman the seventh son
And he in turn of a seventh son
He has the power to heal
He has the gift of the second sight
He is the chosen one
So it shall be written
So it shall be done
Sumber:
Genrerating Link.... 15 seconds.
Your Link is Ready.