Iklan

Kitab Kitab Kaidah Kaligrafi

Banyak jenis jenis kaligrafi kuno, yang saat ini hanya dikenal namanya saja. Bahkan contoh contoh tulisannya pun tidak ada. Apalagi kaidah kaidah penulisannya. Semuanya masih lenyap. Harta karun itu belum terbuka untuk kita. 

Artikel ini dirangkum dari buku Mausu'ah Turats Al Khat karya Hilal Ibnu Naji. 

Para kaligrafer pendahulu kita sebenarnya telah membuat dan mematenkan kaidah kaidah kaligrafi. Kaidah kaidah itu mereka dokumentasikan dalam karangan karangan yang mereka tulis. Karangan karangan itu ada yang berupa risalah (sebuah kitab tipis), syair syair rojaz, ataupun kitab kitab besar. Sebagian karya karya itu ada yang sampai kepada kita. Tapi kebanyakan sudah hilang, hanya diketahui judul judulnya saja. 

Risalah Ishaq bin Ibrahim al Ahwal yang berjudul 'Tuhfatul Wamiq' adalah karangan pertama mengenai kaligrafi. Risalah ini lenyap, hanya diketahui judulnya saja. Sesudahnya, ada Wazir Ibnu Muqlah yang menulis kitab 'Jamal Al Khat' yang sayangnya juga hilang. Tinggal ringkasannya saja yang sampai kepada kita. 

Kemudian datanglah Ibnu al Bawwab mengarang 'Nadzom Ra'iyyah' mengenai kaidah kaidah khat. Nadzom ini diberi syarah (penjelasan) oleh tiga kaligrafer : Ibnu al Wahid, ibnu al Bashish, dan Al Ju'bari. Lalu pada abad ke lima ibnu al Habariyah menulis sebuah Nadzom (syair syair) dalam bahar (irama ) Rajaz, hanya saja karya ini juga lenyap. 

Pada abad ke 8 H muncullah kaligrafer Muhammad Sya'ban al Mushili (w. 828) mengarang Alfiyah (nadzom yang terdiri atas 1000 bait syair) berjudul 'Al Inayah ar-Rabbaniyyah fit Thariqah as- Sya'baniyah'. Alfiyah ini adalah kitab terlengkap yang tidak ada tandingannya pada masa itu. Tidak jelas apakah karya ini sampai kepada kita. 

Pada waktu yang sama, guru syekh Sya'ban yang bernama Muhammad bin Ali az Zaftawi al Mishri (w. 806 ) mengarang 'Minhajul Ishobah' yang sampai kepada kita satu salinan naskah. 

Pada abad ke 9 H, Muhammad bin al Hasan As-Sinjari mengarang nadzom rojaz berjudul Bidho'atul Mujawwad fi Shina'atil Khat wa Ushulihi. Bersamaan dengan itu, kaligrafer Mesir yang lain, Ibnu Shoigh (w. 845) mengarang kitab berjudul Tuhfatu Ulil Albab Fi Shina'atil Khat Wal Kitab. Pada akhir abad ke 9 Abdullah bin Ali al Haytami mengarang kitab al Umdah fil Khat

Pada abad ke 10 Muhammad bin Hasan At Thayyibi mengarang kitab Jami' Mahasini Kitabatil Kuttab. Pada abad ke 12 Az Zubaidi mengarang kitab Hikmatul Isyraq Ila Kitabil Afaq

Orang terakhir yang diketahui mengarang kitab tentang khat adalah Soleh As Sa'di al Musili (kaligrafer yang wafat terbunuh) mengarang Nadzom Rojaz mengenai kaidah kaidah khat. 

Sayangnya, orang orang terdahulu hanya belajar kaligrafinya saja dari gurunya, tanpa mempelajari dan mendokumentasikan teori dan kaidahnya serta tokoh tokohnya. Sehingga banyak jenis jenis kaligrafi yang hanya tinggal sebutannya saja. Tetapi contoh contoh karyanya dan kaidah kaidahnya tidak diketahui. 

Harta karun itu masih terkunci bagi generasi kita.

Article Top Ads

Central Ads Article 1

Middle Ads Article 2

Article Bottom Ads