Kaligrafer Jepang Fuad Honda Kōichi
Kaligrafer Fuad Honda Kōichi
Beberapa negara di Asia dikenal memiliki seni kaligrafi dalam kebudayaan mereka. Negara Jepang salah satunya. Seni kaligrafi adalah merupakan bagian dari budaya negara mereka. Negara negara China, Korea, dan Jepang memiliki metode menulis kaligrafi yang hampir sama, yaitu menggunakan pena dengan ujung lembut mirip kuas. Penggunaan pena seperti itu, disesuaikan dengan karakteristik huruf huruf dalam bahasa mereka yang mesti digoreskan dengan cepat. Berbeda dengan kaligrafi Arab, yang menggunakan pena dengan mata keras.
Sebagai warga negara Jepang, Honda Kōichi mestinya sangat mahir seni kaligrafi Jepang. Namun ternyata minatnya menyeberang ke Timur Tengah. Ia justru tertarik mempelajari kaligrafi Arab. Hal ini dipengaruhi oleh tempatnya bekerja di negara Timur Tengah. Honda Kōichi, pertama kali menemukan kaligrafi Arab saat bekerja di Timur Tengah.
Bukan hanya belajar kaligrafi, ia juga mahir berbahasa Arab dan masuk Islam. Kemudian ia menambahkan nama Fuad didepan nama aslinya.
Sebagai warga negara Jepang, Honda Kōichi mestinya sangat mahir seni kaligrafi Jepang. Namun ternyata minatnya menyeberang ke Timur Tengah. Ia justru tertarik mempelajari kaligrafi Arab. Hal ini dipengaruhi oleh tempatnya bekerja di negara Timur Tengah. Honda Kōichi, pertama kali menemukan kaligrafi Arab saat bekerja di Timur Tengah.
Bukan hanya belajar kaligrafi, ia juga mahir berbahasa Arab dan masuk Islam. Kemudian ia menambahkan nama Fuad didepan nama aslinya.
Fuad Honda Kōichi Lahir pada tahun 1946 di Prefektur Kanagawa. Pada tahun 1969, ia lulus dari Tokyo University of Foreign Studies, di mana dia belajar bahasa Arab. Kemudian ia bergabung dengan Pacific Aerial Survey Co. pada tahun 1975 dan menghabiskan lima tahun berikutnya di Timur Tengah, di mana ia mempelajari dasar-dasar kaligrafi Arab.
Setelah itu ia terus belajar kaligrafi sendiri setelah kembali ke Jepang di bawah bimbingan jarak jauh dari master kaligrafi Turki Hasan Çelebi, sang guru yang kelak memberinya Ijazah sebagai master kaligrafi pada tahun 2000.
Beliau menuturkan kisahnya :
Saya bekerja di Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya sebagai penerjemah untuk perusahaan Jepang. Perusahaan kami telah dipekerjakan untuk membuat peta wilayah tersebut, dan saya pergi ke sana sebagai bagian dari tim proyeknya.
Kami mengambil foto udara dari wilayah tersebut dan melakukan survei di lapangan, merekam nama dasar sungai, bukit, dan fitur topografi lainnya. Kami kemudian mengambil informasi ini ke Kementerian Perminyakan Saudi di Riyadh, tempat para penulis kaligrafi menulis nama-nama yang telah kami rekam. Saya terkesan dengan betapa indahnya karakter Arab yang mereka tulis, bahkan untuk orang Jepang seperti saya, bentuknya memikat.
Setelah itu ia terus belajar kaligrafi sendiri setelah kembali ke Jepang di bawah bimbingan jarak jauh dari master kaligrafi Turki Hasan Çelebi, sang guru yang kelak memberinya Ijazah sebagai master kaligrafi pada tahun 2000.
Beliau menuturkan kisahnya :
Saya bekerja di Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya sebagai penerjemah untuk perusahaan Jepang. Perusahaan kami telah dipekerjakan untuk membuat peta wilayah tersebut, dan saya pergi ke sana sebagai bagian dari tim proyeknya.
Kami mengambil foto udara dari wilayah tersebut dan melakukan survei di lapangan, merekam nama dasar sungai, bukit, dan fitur topografi lainnya. Kami kemudian mengambil informasi ini ke Kementerian Perminyakan Saudi di Riyadh, tempat para penulis kaligrafi menulis nama-nama yang telah kami rekam. Saya terkesan dengan betapa indahnya karakter Arab yang mereka tulis, bahkan untuk orang Jepang seperti saya, bentuknya memikat.
Pengawas yang menyertai kami dari kementerian pemerintah juga seorang kaligrafer. Jadi saya memintanya untuk mengajari saya lebih banyak tentang seni. Dia meminjamiku buku tentang alfabet dan pena buluh. Saya mulai menyalin karakter dan menunjukkannya kepadanya untuk dikoreksi. Semakin saya menekuni kaligrafi ini, semakin menarik jadinya. Secara bertahap saya menemukan diri saya benar-benar terserap dalam kaligrafi Arab.
Untuk ukuran orang Jepang, sayalah yang paling mampu menuliskan kaligrafi Arab dengan baik. Bagiku, huruf huruf yang aku goreskan sudah cukup sempurna.
Tetapi, para kaligrafer kelas dunia yang saya temui di Baghdad, memiliki beberapa kritik pedas bagi saya. Mereka mengatakan kepada saya, bahwa untuk untuk menulis karakter kaligrafi Arab, mestilah secara ketat mengikuti aturan dan kaidahnya.
Beruntung, pada acara itu saya diperkenalkan dengan Master kaligrafi Turki Hasan Çelebi. Saya memintanya untuk memperbaiki karya karya saya melalui pos udara (surat menyurat). Pada awalnya, karakter kaligrafi yang saya gambar ditutupi oleh koreksi dengan tinta merah. Baru sekitar sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1998, ia akhirnya menulis kata "Selamat" untuk memuji karya saya. Dan dua tahun kemudian, dia memberi saya "Ijazah " yang menyatakan saya sebagai ahli kaligrafi utama.
Saat ini, namanya sudah tercatat sebagai salah satu master kaligrafi Arab. Bukan hanya seniman, ia adalag profesor dan presiden asosiai kaligrafi Arab di Jepang. Karya-karyanya telah dipajang di tempat-tempat bergengsi seperti British Museum. Ia telah memenangkan banyak penghargaan untuk karyanya. Dimulai dengan hadiah harapan di Kompetisi Kaligrafi Arab Internasional 1990.
Karya-karyanya yang diterbitkan termasuk Pasupōto shokyū Arabiago jiten (The Passport's Beginner's Arabic Dictionary sebuah kamus bahasa Jepang - Arab), Arabiago no nyūmon (Pengantar Bahasa Arab) dan Arab moji o kaite miyō yonde miyō (Coba Menulis dan Membaca Bahasa Arab), serta koleksi karya kaligrafinya berjudul Arabia shodō no uchū (The Universe Kaligrafi Arab).
Berikut ini beberapa karyanya :
Tetapi, para kaligrafer kelas dunia yang saya temui di Baghdad, memiliki beberapa kritik pedas bagi saya. Mereka mengatakan kepada saya, bahwa untuk untuk menulis karakter kaligrafi Arab, mestilah secara ketat mengikuti aturan dan kaidahnya.
Beruntung, pada acara itu saya diperkenalkan dengan Master kaligrafi Turki Hasan Çelebi. Saya memintanya untuk memperbaiki karya karya saya melalui pos udara (surat menyurat). Pada awalnya, karakter kaligrafi yang saya gambar ditutupi oleh koreksi dengan tinta merah. Baru sekitar sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1998, ia akhirnya menulis kata "Selamat" untuk memuji karya saya. Dan dua tahun kemudian, dia memberi saya "Ijazah " yang menyatakan saya sebagai ahli kaligrafi utama.
Saat ini, namanya sudah tercatat sebagai salah satu master kaligrafi Arab. Bukan hanya seniman, ia adalag profesor dan presiden asosiai kaligrafi Arab di Jepang. Karya-karyanya telah dipajang di tempat-tempat bergengsi seperti British Museum. Ia telah memenangkan banyak penghargaan untuk karyanya. Dimulai dengan hadiah harapan di Kompetisi Kaligrafi Arab Internasional 1990.
Karya-karyanya yang diterbitkan termasuk Pasupōto shokyū Arabiago jiten (The Passport's Beginner's Arabic Dictionary sebuah kamus bahasa Jepang - Arab), Arabiago no nyūmon (Pengantar Bahasa Arab) dan Arab moji o kaite miyō yonde miyō (Coba Menulis dan Membaca Bahasa Arab), serta koleksi karya kaligrafinya berjudul Arabia shodō no uchū (The Universe Kaligrafi Arab).
Berikut ini beberapa karyanya :
https://www.nippon.com/en/people/e00028/
Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sember tertera dibawah ini. All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.
Genrerating Link.... 15 seconds.
Your Link is Ready.