Iklan

Kumpulan kata-kata bikin baper, pusi romantis, Terbaru terupdate 2018

Puisi Cinta – Pernah nggak kamu menulis puisi cinta buat orang yang kamu kagumi? baik itu yang telah kamu tulis hanya kamu simpan secara diam-diam, maupun kamu berikan kepadanya secara langsung? Atau jangan-jangan kamu nih yang malah mendapat puisi cinta dari seseorang.



Hemm.. Bagaimana rasanya mendapatkan puisi cinta singkat atau jenis tulisan lainnya yang dibuat khusus buat kita, untaian kata yang dirangkai sendiri yang dialamatkan kepadamu tentu membuat kita berbunga-bunga, dan bahagia bukan main, bukan? Hayoo, ngaku aja deh! 😀

Entah siapapun orang yang menuliskannya, jika puisi cinta itu dialamatkan kepada kita, hampir dipastikan akan menciptakan suasana hati menjadi berbunga-bunga seketika. Siapapun itu, selama dia normal, dia akan menyukai puisi, apalagi yang memberikan itu memang adalah orang yang juga kita kagumi, kita sukai. Wah, sempurna!

Kumpulan puisi cinta pendek dan romantis berikut ini berisi puisi cinta terbaik yang kita pilih dari berbagai sumber. Puisi cinta tidak hanya sebagai salah satu bagian dari kekayaan kesusastraan negeri ini, tapi kini telah menjadi wadah untuk meluapkan emosi jiwa, ungkapan hati dan perasaan yang terpendam, tak bisa tersampaikan secara langsung.

Puisi cinta


Pada tegukan kopi terakhirku, 
Tercurah harap dan cita.. 
Moga sapa pertamamu, awal kisah kita.
Di setiap pagi, 
ada yang mulai menggelitik sanubari, 
syair yang kau tulis mewakili isi hati, 
bagaimana kabarmu hari ini, Bidadari?
Aku sempat cemburu pada awan, 
yang sering kali kau pandang.. 

Nyatanya, hatiku tak cukup menjadi rumah bagi jiwa petualangmu
Nyatanya, cintaku tak mampu mendinginkan panasnya geloramu 
Lalu aku bisa apa? 
Mengais belas kasihanmu yang kau cecer sepanjang jalan? 
Bukan, itu bukan cinta,
Jika hanya membawa luka dan derita.
Selalu ada yang melintas di kepala, 
entah itu syairmu, 
atau wajahmu yang hanya bisa kureka. 

Cinta selalu punya caranya sendiri, 
mempertemukan yang terbuang, 
atau menyatukan yang hilang. 

Setiap orang memiliki batas kewarasannya masing-masing. 
Hanya saja, 
memilih bertahan, diam, atau melepaskan adalah kesepakatan hati..
Dan akal pun kau yang sering pulang bertandang dan pergi menghilang. 

Jika rindumu tak lagi jadi milikku. 
Lantas, apalagi alasanku kembali ke kota ini? 

Ada jarak yang terbentang karena rindu 
Ada cerita yang terbuat karena jarak 
Aku percaya, 
Ceritamu dan ceritaku akan jadi cerita kita saat kita bertemu. 

Tidurlah, 
sebab rindu juga butuh istirahat..

Puisi cinta sejati




Rasa sayang yang kutulis dalam tetesan air mata ini dengan diam jernihnya selalu menatapmu bersamanya. 

Selalu ada yang tak diceritakan, 
Langit kepada hujan. 
Entah pagi bersambut kabut, 
Atau mendung yang bikin murung..

Waktu menguji kita dengan perpisahan, 
Jarak menguji kita dengan rindu, 
Dan air mata adalah hujan yang ikhlas jatuh di dada masing masing. 

Serupa gelombang lautan, 
Cinta datang saat kau diam, 
Lalu tiba-tiba hilang saat kaukejar. ~ 

Cinta bisa memberikan cahaya 
Pada mata yang sekalipun buta 
Cinta juga bisa jadi petaka 
Meski pada orang yang di surga 
Ah, biarlah … 
Cinta tak butuh kata-kata. 

Aku membiarkanmu menikmati fase-fase tersulit dalam menahan rindu, maka izinkan aku mewujudkan mimpimu untuk mengalami fase terindah untuk melepas rindu. ~ 

Gemelisik daun kering menyadarkanku bahwa semestamu bukanlah aku. 
Kerontang daun terseret angin melebur menjadi luka hatiku. 

Setelah tidak dengannya, aku akan selalu mencoba untuk tetap baik-baik saja, sebab aku percaya perasaan itu datang tanpa direncanakan, dan pasti juga akan hilang tanpa direncanakan. ~ 

Tak semudah itu merangkai kata. 
Jika pun sudah terangkai bibir tak bisa semudah itu mengatakannya, 
Dan masih terlalu rumit untuk di jelaskan. 
Diamku adalah mencintaimu !!

Puisi cinta singkat




Sebagai warna, kau ingin jadi apa? 
Biru yang damaikah? 
Atau merah yang bergairah? 
Ayolah, Kita sedang membicarakan cinta, 
Bukan partai pengemis suara. 

Kau bagian dari hidupku yang tak akan pernah bisa kuulang kembali.. 
Kau dokumentasi sejarah yang paling indah. 
Yang kini, tersimpan abadi dalam sebuah ilusi. 

Yang kutakuti dari mawar, 
Kau tak lagi jadi wangi yang damai. 
Namun menjadi duri yang menyakiti. 

Jika mencintaimu adalah mata pelajaran, maka aku akan hadir; duduk paling depan. 
Bagaimana mungkin kau kan percaya akan rindu ini.. 
Bila kau menganggap itu semua sebagai suatu hal yang palsu nan tabu. ~ 

Bisa tidak, 
kau pahami sedikit hatiku, a
ku bukan melebihkanmu tapi aku justru memperhatikanmu. 

Menyukai orang sedingin kamu buat aku sadar, jika kamu menaruh perhatian tidak pada sembarang orang. ~ 

Kelelahan akan selalu datang untuk orang-orang yang tak mengerti arah, tak akan tahu dengan tujuannya, pun dengan diriku yang kini tak mengerti arah mana yang sedang kuperjuangkan, tujuan apa yang sedang kutempuh, tentangmu atau tidak sama sekali. 

Senja tiba dengan rona bayangmu yang memenuhi semesta, 
sejauh mataku berkaca, 
wajahmu seperti lampu cahaya yang memenuhi segala. ~ 

Adalah kehilangan. 
Segala yang seringkali terjadi tanpa diharapkan. 
Pun bagian kehidupan yang terkadang melahirkan kedukaan. 

Senyatanya sepi adalah aku, 
Perempuan yang kerap ditinggalkan cinta dan rindu rindu. 

Kalau rindu itu peluru, engkau pasti penembak paling jitu. ~ 

meski rinduku tak kau balas, meski rasa sayangku tak pernah kau anggap, tapi aku akan bertahan di atas segala perasaan yang sudah terlanjur kurawat, hanya Tuhan yang mampu membuatmu dekat. 

 Hingga hujan redah, kita masih ragu siapa yang ingin memulai. Jarum jam terus berputar semakin mendesak tapi kau dan aku masih gengsi. Hingga akhirnya rela menyiksa diri. Malam semakin pekat dan kita tetap saling menunggu siapa yang memulai “aku mencintaimu”.


Puisi cinta romantis




Tempo lalu ketika langit menjadi saksi dan kopi menjadi bukti kita duduk di ambang pintu menikmati suguhan langit bersama senja terlalu kuno memang bagi para pengelana cinta tapi kita selalu memiliki cara untuk bahagia. 

Jauh di seberang, kapal tak kunjung menepi 
Kecipak air berlabuh tak tahu ke mana harus bertambat 
Tiada angin laut berembus, angin darat terus meraung 
Pesisir tak lagi asin, pelaut tak kuasa tinggal 
Jauh di ufuk matahari ingin pulang 
Tak kunjung berlabuh dermaga sepi. 

Manakala hujan datang menghampiri, Ia serupa sajak yang belum usai; Untuk dibaca esok hari. 

Aku pernah mengagumi senja lebih dari segalanya, saat ini, aku lebih mengagumi aksara yang tertera melebihi warna jingga. 

Dulu kau selalu menjadi alasanku untuk ‘pulang’. Di kota yang membuatku mengenang segala kenangan yang kita lalui bersama, dulu. Namun, kini, semuanya berubah pilu dan kau tak lagi menjadi alasan dari kepulanganku. 

Aku penasaran, seperti apa rasanya menyimak rinduku di balik layar, sambil kamu asyik menyandarkan pipi di bahu dia? 

Banyak yang hilang dari kota ini, tapi satu yang tidak pernah hilang, bahkan berubah pun tidak: kamu. 

Di hilangmu kali ini, tuan Kunikmati saja perih yang meraja Mungkin engkau tak berkehendak menengok hatimu Namun, kutahu istanamu tak lagi terasa sama Sejak kaubawa serta hatiku pulang ke sana. 

Dari kotamu sempat kutemukan tenang dari dirimu sempat kutemukan nyaman. Kemudian engkau menghilang, tak kutemukan tenang di kota lain sayang. 

 Kupikir ini rindu. Ternyata candu yang telah menjadi tabu. Kupikir akan jadi romansa. Ternyata hanya sebuah fatamorgana. 

Di atas bangku taman itu, dulu, daun daun musim gugur, debu debu luruh, dan angin yang membisu, adalah saksi akan sebuah tunggu yang beribu. 

 Untukmu yang masih kutunggu, tabahku bagai bangku taman usang, yang rela dihujani dedaun musim gugur. 

Aksara puisiku berserakan, berjatuhan serupa daun kering. Dengan peluh kupunguti satu persatu menjadi komposisi rindu yang aduh. 

Semesta sangat suka melihatmu kesakitan menahan rindu, sebab kesakitan akan membuatmu memilih bertemu atau hanya terus merindu.

Puisi cinta islami




Siapa aku? Berani menolak cinta Padahal Allah memberikannya kepadaku. Ah, kembalikan lagi saja pada-Nya cinta ini. Dia Mahatahu akan apa yang ada dalam hati. 

Aku hanya bisa menuliskanmu puisi, Dan segelas air bila kau haus. Namun, jika kau ingin merasakan cinta; Mintalah pada Tuhan saja. 

Aku rapalkan doa di setiap sujudku yang masih rapuh, meski kau tak mendengar tapi semesta ikut serta mengaminkannya. 

Jika bertemu denganmu adalah Takdir Tuhan, 
Dan berteman denganmu adalah pilihan, 
Maka jatuh cinta padamu bukanlah sesuatu yang aku rencanakan. 

Teruntuk puan yang pernah bercadar sarung. 
Ijinkan doaku menyelinap saat bulan menemani mimpimu. 
Berharap munajatku tinggi sampai pada tempat Rabbimu. 
Hingga ada ijabah dua sayap menjadi satu. Aku dan kamu. 

Dirantai cinta. Digelangi bahagia. 
Aku tak mau kembali. 
Biarkan saja terjerat di sini. 
Rindu ialah persinggahan terbaik. 
Saat doaku dan doamu saling mengusik. 

Bayangkan jika ia tahu bahwa sebenarnya doalah pemanduku menuju jalan jodohmu. ~ 

Saat ini tak tahulah daku di mana Nyonya bermihrab 
Tak paham pula daku pasal rahasia Rab T
api selama Nyonya sedia dan daku mampu 
Insyaallah pijakku takkan gentar dalam menunggu.

Dimaki. Dihina. Diragukan. 
Tapi Tuhan tetap menghidupi. 
Tapi Tuhan tetap menyayangi. 
Tapi Tuhan tetap melindungi. ~ 

"Jangan pernah biarkan bara rindu ini padam," gumamku di sudut senja ini. Menunggu sang malam datang agar ku bisa tumpahkan semuanya dalam simpuhku pada Tuhan. ~ 

Di kota Jombang aku terlahir. 
Berubah menjadi sesosok perindu tentang semua yang ada padamu. 
Dirimu yang selalu kunanti. 
Dirimu yang selalu kudoakan. Dirimu yang selalu kuceritakan pada Tuhan agar bersanding di pelaminan. 

Pada akhirnya aku memilih pergi, bukan karena tidak ingin bersamamu, tapi karena kepergianku adalah cara Tuhan membuat kita bahagia dengan takdir-Nya.

Sekian dari artikel Kumpulan kata-kata baper, pusi romantis, Terbaru terupdate 2018..
@Ir_fun157

Article Top Ads

Central Ads Article 1

Middle Ads Article 2

Article Bottom Ads