Iklan

Sekilas Mengenal Tentang Sel dan Pengertiannya

Sebagaimana atom bagi ilmu kimia, sel merupakan hal yang sangat mendasar bagi ilmu biologi. Ilmu tentang sel juga menjadi dasar bagi cabang-cabang biologi yang lain, misalnya fisiologi (mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan), genetika (mempelajari pewarisan sifat gen pada organisme maupun suborganisme), kesehatan, peternakan dan pertanian. 

Semua organisme diketahui terdiri dari sel karena sel adalah dasar dari pembentukan makhluk hidup. Kita semua memulai hidup kita dari satu sel saja. Semua aktivitas makhluk hidup selalu melibatkan sel. Mulai dari mekarnya sekuntum bunga hingga kepakan sayap lebah. Kelangsungan kehidupan suatu sel berarti kelangsungan hidup organisme itu. 

ilustrasi sel
ilustrasi via shutterstock

Begitu pentingnya sel bagi organisme, sehingga penelitian sel semakin banyak dan terus dikembangkan. Pada artikel kali ini, kita akan sedikit belajar singkat mengenai apa itu sel untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita. 

Pengertian Sel


Sel berasal dari kata Latin cella yang berarti ruangan kecil. Tokoh yang pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke (1665). Saat itu, ia sedang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dari batang tanaman Quercus suber dengan menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, Hooke melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang menyusun gabus tersebut. Ruangan-ruangan kecil itu kemudian diberinya nama sel. 

Saat ini telah diketahui bahwa ruangan-ruangan kecil itu sebenarnya bukan sel yang hidup, melainkan sel yang telah mati, yang kosong tanpa isi. Meskipun demikian, istilah sel tetap digunakan hingga sekarang. Robert Brown (1831) mengemukakan bahwa “sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma)”. Protoplasma terdiri dari plasma sel atau sitoplasma dan inti sel atau nukleus. Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma. 

Pada tahun 1839, ahli fisiologi Jerman, Theodor Schwann, mengungkapkan bahwa semua organisme tersusun atas sel. Dari mana asal sel itu?. Ahli fisika Jerman Rudolf Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang ada sebelumnya. Teori “sel berasal dari sel” tersebut diperkuat oleh berbagai eksperimen ahli mikrobiologi Prancis, Louis Pasteur, yang dilakukan antara tahun 1859-1861. 

Ukuran sel bermacam-macam. Ada yang hanya 1-10 mikron, misalnya bakteri. Ada yang mencapai 30-40 mikron, misalnya Protozoa. Ada pula yang mencapai beberapa sentimeter, misalnya serabut kapas. Bentuk sel juga bermacam-macam. Meskipun ukuran sel sangat kecil, strukturnya (susunannya) sangat rumit dan tiap bagian sel memiliki fungsi khusus. Misalnya, mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil energi, sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna. 

Bagian-bagian sel itu tidak dapat berdiri sendiri atau terpisah dari sel. Jadi, bagian-bagian sel itu harus berada di dalam kesatuan sel agar dapat berfungsi secara normal. Antar bagian sel itu terdapat hubungan dan saling ketergantungan. Oleh karena itu, sel dipandang sebagai unit terkecil dari makhluk hidup. 

Sekilas Mengenal Tentang Sel dan Pengertiannya
via shutterstock

Sel merupakan unit (satuan, zarah) terkecil dari makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses kehidupan, seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan peka terhadap rangsangan. 

Secara struktural, tubuh makhluk hidup tersusun atas sel-sel sehingga sel disebut satuan struktural makhluk hidup. Secara fungsional, tubuh makhluk hidup dapat menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunnya berfungsi. Jadi, kegiatan tiap-tiap sel itulah yang membentuk organisme. Oleh karena itu, sel disebut juga sebagai satuan fungsional makhluk hidup. 

Semua sel makhluk hidup mampu berkembang biak untuk memperbanyak diri. Perkembangbiakan itu dilakukan melalui pembelahan sel. Pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu maupun oleh sel-sel organisme bersel banyak. Sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat makhluk hidup. Dengan adanya materi genetik, sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya. Sifat-sifat makhluk hidup tergantung pada sifat sel secara individual.

Sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik tidak mempunyai membran nukleus dan sistem endomembran. Sedangkan sel eukariotik mempunyai membran nukleus dan sistem endomembran. 

Struktur sel prokariotik (misalnya bakteri) terdiri dari: dinding sel, membran sel, sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA, dan RNA. Sementara struktur sel eukariotik terdiri dari: dinding sel (pada tumbuhan), membran sel, sitoplasma, mitokondria, kloroplas (pada tumbuhan), kompleks Golgi, retikulum endoplasma, membran inti, nukleoplasma, lisosom (pada hewan), sentriol (pada hewan), ribosom, dan vakuola (pada tumbuhan berukuran besar).

Article Top Ads

Central Ads Article 1

Middle Ads Article 2

Article Bottom Ads