Iklan

KH Ahmad Dahlan, Gelagak Dakwah yang Mencerahkan Peradaban


Menurut KH Ahmad Dahlan, teori-teori pimpinan tentang rencana-rencana atau program-program sangat muluk-muluk memenuhi bumi tetapi tidak diamalkan.

Hidayatullah.com — Setiap melakuan kajian atau pengajian di rumahnya, atau bahkan ke semua jamaahnya di mana saja berada. Keisitiqomahnya dalam pembahasan al Quran utamanya surah Al Maun akan terus menerus disampaikan hingga para jamaah jumawah untuk beramal sholih seperti yang dikehendaki Allah dalam surat yang dibahasnya.

Gelagak dakwahnya selalu menyertakan dan melibatkan kebanyakan orang untuk beramal sesuai dengan kemampuannya, bahkan melebihi kemampuannya untuk terus berbuat. Yaitu amalan nyata yang menyertakan kalangan aghniya dan dhu’afa untuk saling berkolaborasi. Proses itu terjadi dengan disertai ilmu dalam setiap kajian dan pengajiannya itu kemudian berwujud dengan panti sosial, mewujudkan madrasah-madrasah yang harus berhadapan kurikulumnya dengan kurikulum penjajah Belanda. Mengakselarasikan jihad amal dan nafsu untuk sebuah peradaban baru untuk sebuah kemajuan amaliyah.

Hal di atas dijalani oleh Ahmad Dahlan karena dalam dirinya selalu ingin memberikan pencerahan dan penggerakan amal atas ilmu yang dipelajarinya. Pencerahannya melampaui batas imajiner yang dicapainya hingga saat ini. Adapun pergerakannya tak pernah berhenti dan selalu menginspirasi para pelanjut gerakannya hingga kini dalam wadah Muhammadiyah.

Kehadiran Ahmad Dahlan dalam kesehariannya merenda panjang keteladanan, pemikirannya disosialisaikan dalam bentuk nyata (dakwah bil amal). Hadirnya bersama masyarakat dan kaum Muslimin selalu menggerakkan perubahan zaman. Ia tak hanya berangan-angan, tapi cepat melakukan perubahan dan amal sosial. Lintas berpikirnya cepat dengan tindakan nyata.

Ahmad Dahlan mendobrak penyakit masyarakat tak samanya antara kata dan perbuatan sebagai sesuatu yang sangat serius dan sangat bisa mengancam kualitas dakwah dan pergerakan sekaligus memberi peringatan. Menurut Ahmad Dahlan, teori-teori pimpinan tentang rencana-rencana atau program-program sangat muluk-muluk memenuhi bumi tetapi tidak diamalkan. Padahal pelajaran agama sungguh teran dan jelas bagi orang yang dapat petunjuk. Akan tetapi pengaruh  hawa nafsu sangat merajalela sehingga akal pikiran menjadi buta. Ditegaskan pula oleh Imam Al Ghozali, “Sungguh, membuat nasihat, membuka mulut, dan mendengarkan nasihat itu sangat mudah. Akan tetapi, mengamalkan itulah yang sangat berat  bagi orang-orang yan masih menghambakan dirinya kepada hawa nafsu.”

Buku ini tak sekadar lintasan biografi seorang tokoh dakwah dai sekaligus muharrik (penggerak) para mustami’nya dari desa ke desa yang menggerakan perubahan dan jihad. Tetapi memberikan inspirasi bagi pelaku dakwah masa kini, seperti menjadi buku panduan dakwah di masa yang akan datang bagi penerusnya. */Akbar Muzakki, Suara Hidayatullah

 

Judul Buku      : KH. Ahmad Dahlan Gelegak Dakwah Sang Penggerak

Penulis             : M. Anwar Djaelani

Penerbit           : Pro-U Media

Cetakan            : Nopember 2021

Tebal                 : 324 Halaman

Rep: Akbar Muzakki
Editor: Bambang S





SUMBER BERITA

Article Top Ads

Central Ads Article 1

Middle Ads Article 2

Article Bottom Ads