Iklan

PERMASALAHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI INDONESIA





            Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin berkembang. Perkembangan bidang ini semakin cepat dan penting untuk diterapkan dalam setiap organisasi. Permasalahan Sistem Informasi Manajemen (SIM) selalu menjadi kendala dan hambatan dalam pengembangan disetiap organisasi. Indentifikasi masalah yang ada dapat menjadi perbaikan dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM).
            Makalah ini akan membahas pentingnya Sistem Informasi Manajemen (SIM), permasalahan yang ada dan alternatif penyelesaian masalah dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang ada di Indonesia.
Kata kunci : SIM, Sistem Informasi Manajemen, Manajamen, Sistem Informasi.
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional maupun pimpinan. Perkembangan ini telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Meningkatnya penggunaan sistem informasi, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan sistem informasi dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai kegiatannya.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang semenjak tahun 1960an. Secara umum Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung sistem operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
            Sistem Informasi Manajemen (SIM) sudah berkembang di Amerika Utara dan Eropa. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang terapan yang mendapatkan perhatian para pelaku bisnis sejak Teknologi Informasi. Pada awalnya, tujuan utama ialah efisiensi, mengingat harga perangkat keras yang sangat mahal (jutaan dollar). Secara perlahan komponen biaya perangkat keras menyusut. Namun secara keseluruhan, anggaran tahunan TI sebuah organisasi cenderung untuk terus meningkat. Permasalahan yang dihadapi bukan hanya di dibidang Ilmu Komputer, Teknik Elektronika, atau Matematika. Kemudian diperlukan sebuah metoda universal yang secara sistematis dan efektif dapat dengan cepat menanggulangi permasalahan yang timbul dari waktu ke waktu.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) mulai mendapatkan perhatian para akademisi pada tahun 1960an. Para akademisi berupaya untuk menyelesaikan permasalahan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dengan beraneka ragam kerangka kerja (framework). Kerangka kerja tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan masing-masing, seperti Ilmu Komputer, Ilmu Teknik Elektro, Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Ilmu Matematika dan Statistika, Bisnis dan Manajemen, serta berbagai Ilmu Sosial lainnya seperti Psikologi, Budaya, Filsafat, dan ilmu lainnya
Keanekaragaman ini mendorong berbagai upaya untuk memperkenalkan model-model kerangka kerja yang terpadu.
            Institusi akademis yang pertama mengkhususkan diri dalam bidang Sistem Informasi Manajemen ialah Management Information System Research Center (MISRC) di Universitas Minnesota (1968). Kiprah MISRC banyak sekali mempengaruhi perintisan perkembangan Sistem Informasi Manajemen sebagai sebuah bidang ilmu. Pada tahun 1977, MISRC menerbitkan sebuah jurnal akademis yaitu Management Information System Quarterly (MISQ). Pada tahun 1980, MISRC turut membidani sebuah konferensi tahunan bergengsi yaitu International Conference of Information Systems (ICIS). ICIS diselenggarakan setiap tahun pada pertengahan bulan Desember. Kemudian berdirinya Association of Information Systems (AIS) pada tahun 1994.
            Kelompok ''Minnesota'' yang dimotori MISRC merupakan kelompok yang lebih mengutamakan kepentingan ''akademis'' dan ''ilmiah'' dibandingkan dengan aspek terapannya. Program pendidikan doktorat di Universitas Minnesota mensyaratkan/mengharapkan bahwa lulusannya akan menjadi tenaga akademis di Universitas lainnya. Karena telah meluluskan tenaga S3 bidang SIM sejak tahun 1970an, alumninya telah menyebar serta menduduki berbagai posisi senior pada universitas terkemuka di berbagai belahan dunia. Sedangkan, perkembangan bidang Sistem Informasi Manajemen di Eropa pun lebih menjurus ke bidang terapan.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Indonesia sudah berkembang sejak lama, namun perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Indonesia tidak secepat di Amerika ataupu Eropa.
            Makalah ini akan membahas pentingnya Sistem Informasi Manajemen (SIM), permasalahan yang ada dan alternatif penyelesaian masalah dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang ada di Indonesia.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pengguna dengan kebutuhan yang diinginkan. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan manfaat yang maksimal. Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Sistem informasi mengandung tiga kegiatan dasar, yaitu : kegiatan masukan (input), kegiatan pemrosesan (processing), dan kegiatan keluaran (output). Tiga kegiatan dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru. Input berperan di dalam pengumpulan data mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi. Processing berperan untuk mengkonversi data mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan, Output dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau kegiatan-kegiatan yang akan menggunakan Sistem Informasi. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya. Sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, dapat memberikan informasi yang lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
            Definisi Sistem informasi manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen (SIM) dibedakan dengan sistem informasi biasa karena Sistem informasi manajemen (SIM) digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan pada kelompok metode manajemen informasi yang mendukung terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
            Adapun kumpulan dari terapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang ada di Indonesia, adalah sebagai berikut :
ü  Sistem Informasi Akuntansi (accounting information systems), yaitu menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
ü  Sistem Informasi Pemasaran (marketing information systems), yaitu menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
ü  Sistem Informasi Manajemen Persediaan (inventory management information systems), yaitu menyediakan informasi persediaan baik dari informasi stok awal, stok dalam proses dan stok akhir serta informasi stok real time.
ü  Sistem Informasi Personalia (personal information systems), yaitu menyediakan informasi yang berhubungan dengan kebutuhan karyawan mulai dari absensi, overtime, kesehatan, kecelakaan, penggajian, kenaikan golongan dan semua hal yang berkaitan dengan kepegawaian. .
ü  Sistem Informasi Distribusi (distribution information systems), yaitu menyediakan informasi mengenai distribusi barang dari perusahaan pengirim barang sampai konsumen penerima barang.
ü  Sistem Informasi Pembelian (purchasing information systems), yaitu menyediakan informasi untuk semua hal yang berhubungan dengan pembelian baik dari informasi suplier, proses tender, informasi purchase order, dan semua informasi yang berhubungan dengan pembelian.
ü  Sistem Informasi Kekayaan (treasury information systems), yaitu menyediakan informasi yang berhubungan dengan kekayaan perusahaan.
ü  Sistem Informasi Analisis Kredit (credit analysis information systems), yaitu menyediakan informasi mengenai kredit baik mulai kreditur, jangka waktu kredit, analisis kredit dan semua hal yang berhubungan dengan kredit.
ü  Sistem Informasi Penelitian dan Pengembangan (research and development information systems), yaitumenyediakan informasi mengenai penelitian dan pengembangan, mulai dari informasi mengenai protipe produk, konsep produk, produk dalam pengujian, produk jadi, dan semua hal yang berhubungan dengan pengembangan produk.
ü  Sistem Informasi Analisis Software (software information systems) yaitu menyediakan informasi mengenai semua hal yang berhubungan dengan software baik software operational system, software application, software supporting dan semua hal yang berhubungan dengan pengelolaan software.
ü  Sistem Informasi Teknik (engineering information systems), yaitu menyediakan semua informasi mengenai teknik baik berupa informasi spesifikasi mesin, perakitan mesin, maintain mesin dan semua hal yang berhubungan dengan pengelolaan mesin.
ü  Sistem Informasi Rumah Sakit (Hospital information systems), yaitu menyediakan informasi rumah sakit, baik sistem rekam medik, jadwal dokter, pendaftaran pasien, pembelian obat, pembayaran pasien dan semua hal yang berhubungan dengan rumah sakit.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Indonesia sangat cepat diterima oleh organisasi dengan skala besar. Namun demikian, para pengguna yang mencoba Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada tahap awal menyadari bahwa hambatan terbesar berasal dari para lapisan manajemen tingkat menengah sampai tingkat atas, dan bukan berasal dari manajemen tingkat bawah.
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) masih belum lancar dan banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa hambatan dan kendala. Permasalahan yang menjadi kendala dan hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Pemahaman para pemakai tentang komputer yang masih kurang
  2. Pemahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran manajemen yang masih minim
  3. Relatif mahalnya harga perangkat komputer
  4. Ambisius para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer
Permasalahan yang menjadi penghambat dan kendala dalam perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM), menjadi tantangan tersendiri bagi para pengembang Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini. Setiap organisasi harus memahami betapa pentingnya manajemen informasi bagi perkembangan organisasi. Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar terhadap manajemen informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas kegiatan organisasi dan meningkatnya kemampuan komputer. Dengan tersedianya informasi yang berkualitas, tentunya juga mendorong manajer untuk meningkatkan kemampuan kompetitif (competitive advantage) organisasi yang dikelolanya.
Penyelesaian yang harus dilakukan oleh organisasi dalam menghadapi permasalahan dan kendala dari pengembangan Sistem informasi manajemen (SIM) adalah dengan memnberikan pemahaman kepada setiap anggota organisasi mengenai pentingnya Sistem informasi manajemen (SIM), memberikan pelatihan yang intensif kepada pengguna Sistem informasi manajemen (SIM), dan memberikan insentif kepada setiap anggota organisasi yang dapat memanfaatkan Sistem informasi manajemen (SIM) dengan lebih optimal.
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi memainkan peran yang penting di dalam organisasi. Sistem informasi sangat mempengaruhi secara langsung dalam pengambilan keputusan, membuat rencana, dan mengelola pegawai, serta meningkatkan sasaran kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Untuk itu, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis organisasi, peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware, database, dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya.
Perubahan di satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Hubungan ini menjadi sangat penting saat manajemen mempunyai rencana ke depan. Kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang biasanya sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia untuk dapat melaksanakannya. Misalnya, dalam peningkatan produktivitas kerja para pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas dari sistem informasi organisasi.
Pengembangan dan pengelolaan sistem saat ini membutuhkan partipasi banyak pihak di dalam organisasi, jika dibandingkan peran dan partisipasi pada periode-periode yang lalu.
Dengan meningkatnya kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem informasi di dalam organisasi dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga kepada masyarakat, pemerintahan, swasta, dan bahkan informasi mengenai perkembangan politik terakhir.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) memainkan peran yang sangat besar dan berpengaruh di dalam organisasi karena semakin tingginya kemampuan teknologi komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer tersebut.
http://aisel.aisnet.org/jais/

Article Top Ads

Central Ads Article 1

Middle Ads Article 2

Article Bottom Ads