Habib Hasan Baharun Mancing Uang
Di pertengahan keheningan malam malam ust segaf baharun dibangunkan oleh ayahanda beliau Al Habib Hasan Bin Ahmad Baharun,
“segaf !, ikut abi (ayah), kita jalan jalan”,
“pertengahan malam ni kita jalan jalan ?, ngapain ?”,
“kita jalan jalan mancing !,ayo ikut aja abi,”,
“mancing ?, mancing apa tengah malam ?”,
“kita mancing uang !!”
Ust Segaf Baharun bangkit dari ranjang menaati beliau namun mimik wajah heran tentunya masih berbekas jelas, ust segaf baharun menemani ayahanda beliau jalan jalan di keheningan malam yang gelap menuju pasar bangil,
Di pasar bangil nampak jelas sejauh mata memandang di samping setiap beberapa bangunan, fakir miskin tertidur , tukang becak yang letih bekerja malam hingga tertidur lelap, tangan terlipat dijadikan sebagai bantalan kepalanya yang sudah lunglai, terlelap pulas dalam posisi duduk.
Mereka para tukang becak sudah terbiasa tidur demikian saat kantuk lebih dahulu tiba ketika penantian penumpang tak juga datang, beberapa pemulung dengan beberapa kantong berisi beragam plastik dan besi hasil seharian mengais rezeki dengan setia menemani mereka,
Nampak keringat peluh bagaikan air keruh mengalir di kening para pemulung, letih seharian menentang panasnya matahari dan debu angin malam, para pengemis renta dengan mata tertutup berusaha mengusir setiap nyamuk yang hinggap,
Habib HasanBaharun Mengeluarkan lembaran lembaran uang lima ribuan yang keseluruhannya berjumlah 200.000. masing masing lembaran lima ribuan diselipkan di saku saku para fakir miskin, tukang becak, pemulung, yang terlelap pulas di setiap sudut penjuru pasar sambil melawan dinginnya angin malam ,
namun ternyata uang yang dibagikan tidak habis, beliau pun tidak segera pulang, namun masih mencari mereka yang tidur pulas di pasar bangil hingga uang 200.000 seluruhnya dibagikan, tentunya lembaran lima ribuan nilai yang sangat besar ketika itu.
Keesokan harinya, Habib Hasan Baharun memberikan kabar gembira kepada Ust Segaf Baharun, beliau menceritakan hasil “mancing uang” di pasar bangil semalam, ternyata hari itu uang 200.000 digantikan Allah dengan rezeki dari berbagai penjuru, jumlah keseluruhannya tidak kurang dari 20.000.000 Rupiah, yang keseluruhannya sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan pesantren dan para santri , acara “mancing uang” Habib Hasan Baharun tentunya adalah ketulusan beliau untuk peduli pada mereka yang membutuhkan dan keteguhan keyakinan beliau pada Ayat Allah
" و من يتقى الله يجعل له مخرجا و يرزقه من حيث لا يحتسب"
مثل الذين ينفق أموالهم فى سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل فى كل سنبلة مائة حبة, و الله يضاعف لمن يشاء و الله واسع عليم"
Genrerating Link.... 15 seconds.
Your Link is Ready.