Sami Afandi, Dan Karya Karya Kaligrafinya
Sami Afandi |
Pembaca yang terhormat, mungkin anda sudah tahu sosok kaligrafer Ottoman yang satu ini. Kali ini Blog Seni Kaligrafi Islam akan mencoba mengenang kembali Sami Afandi, salah seorang kaligrafer Ottoman terbesar.
Namanya adalah Muhammad Sami Afandi. Ada penulis menambahi nama lengkapnya : Muhammad Ismail Haqqi Sami Afandi. Penambahan nama ini cukup membingungkan. Karena ada juga kaligrafer bernama Ismail Haqqi, yang merupakan murid dari Sami. Saking bingungnya, penulis blog Lahnelkalam menuliskan biografi Sami Afandi, tetapi yang dipasang foto Ismail Haqqi Altunbezer,
Kaligrafi Sami Afandi lahir di Istanbul pada tanggal 16 Dzu al-Hijjah pada 1253 AH / 13 Maret 1838. Ayahnya adalah Haji Mahmoud Effendi. Sejak muda ia sudah bekerja dibidang tulis menulis. Pada usia 16 tahun, ia sudah bekerja sebagai pencatat keuangan. Kemudian ia dipromosikan menduduki jabatan sabagai penulis surat-surat kerajaan (Qolam Nishan) dan surat surat keputusan Sultan (Fermanat) di Diwan Al Humayuni.
Contoh fermanat. Butuh tangan seorang kaligrafer handal untuk menulisnya |
Dalam beberapa rujukan dikatakan bahwa Sami belajar khat ta'liq kepada gurunya bernama Zadeh Ismail Hakki Effendi (bukan Ismail Hakki Altunbezer), ta'liq jali kepada Ali Haider Bey, belajar khat tsuluts dan naskh kepada Busynaq Usman Effendi, dan tsuluts jaliy dari Rajai Effendi (seorang kaligrafer murid Mustafa Raqim). Belajar khat diwani, diwani jaliy dan Tughra kepada Nadif Effendi dan belajar khat riq'ah kepada Mumtaz Afandi.
Sami Afandi menguasai semua jenis khat ini dengan baik berkat anugerah naluri dan kecerdasan yang dimilikinya. Ia bisa menulis dengan pensil, dengan huruf huruf yang tampak nyata seperti ia menulis dengan bambu. Ia telah mencapai derajat tinggi dalam kaligrafi sehingga digelari "Raqim Kedua".
Sami banyak terpengaruh oleh Musthafa Raqim dalam mengerjakan karya kaligrafinya terutama khat tsuluts jaliy. Dalam berkarya, Sami tidak tergesa gesa. Ia betul betul memperhatikan karya kaligrafinya supaya menjadi karya masterpiece. Meskipun untuk itu ia memerlukan waktu bertahun tahun untuk mengoreksi dan membetulkan karyanya sehingga sempurna.
Untuk khat ta'liq, ia mengikuti tekhnik menulis Yasari Zadah sebelum ia kemudian beralih mengikuti Ismail Zuhdi (kakak dari Musthafa Raqim)
Sami tidak berkarya secara spontan sebagaimana yang diperagakan oleh kaligrafer kaligrafer belakangan ini. Sami menulis dengan arsenik diatas kertas hitam, yang kemudian dia koreksi komposisi huruf hurufnya. Setelah dianggap pas, kertas hitam ini menjadi semacam template atau blueprint. Saat ini, banyak illuminator mencari karya karya blue print Sami untuk di jiplak dan diberi hiasan milik mereka.
Berikut ini beberapa karyanya :
Sami Afandi meninggalkan banyak karya. Karya karyanya banyak menghiasi masjid, gapura gapura, dan syawahid di batu nisan. Yang paling banyak mendapat perhatian dari para kaligrafer adalah tulisannya yang terpahat di tempat wudhuk Masjid Yeni. Tulisan ini dikenal dengan sebutan "sabil" berisi 12 baris khat tsuluts yang sangat indah. Para kaligrafer banyak meniru tulisan ini dalam berlatih.
Sami banyak terpengaruh oleh Musthafa Raqim dalam mengerjakan karya kaligrafinya terutama khat tsuluts jaliy. Dalam berkarya, Sami tidak tergesa gesa. Ia betul betul memperhatikan karya kaligrafinya supaya menjadi karya masterpiece. Meskipun untuk itu ia memerlukan waktu bertahun tahun untuk mengoreksi dan membetulkan karyanya sehingga sempurna.
Untuk khat ta'liq, ia mengikuti tekhnik menulis Yasari Zadah sebelum ia kemudian beralih mengikuti Ismail Zuhdi (kakak dari Musthafa Raqim)
Sami tidak berkarya secara spontan sebagaimana yang diperagakan oleh kaligrafer kaligrafer belakangan ini. Sami menulis dengan arsenik diatas kertas hitam, yang kemudian dia koreksi komposisi huruf hurufnya. Setelah dianggap pas, kertas hitam ini menjadi semacam template atau blueprint. Saat ini, banyak illuminator mencari karya karya blue print Sami untuk di jiplak dan diberi hiasan milik mereka.
Berikut ini beberapa karyanya :
Khat Ta'liq karya Sami Ungkapan dalam bahasa non Arab (Persia atau Turki) |
Khat Tsuluts Huwallah Laailaaha illallah Muhammadur Rasulullah |
Khat Tsuluts yang sangat indah (Al-Qalam : 51) وَإِن يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ |
Tsuluts Jaly Al-Qur'an Surah Shaad ayat 50 جَنَّاتِ عَدْنٍ مُّفَتَّحَةً لَّهُمُ الْأَبْوَابُ |
Sami Afandi meninggalkan banyak karya. Karya karyanya banyak menghiasi masjid, gapura gapura, dan syawahid di batu nisan. Yang paling banyak mendapat perhatian dari para kaligrafer adalah tulisannya yang terpahat di tempat wudhuk Masjid Yeni. Tulisan ini dikenal dengan sebutan "sabil" berisi 12 baris khat tsuluts yang sangat indah. Para kaligrafer banyak meniru tulisan ini dalam berlatih.
Sami hidup semasa dengan enam orang Sultan Ottoman dari Sultan Mahmud II ke Sultan Mohammed V. Ia juga yang merancang tugra Sultan Abdul Aziz, Sultan Abdul Hamid dan Sultan Mohammad Rashad.
Selain berkarya, Sami Afandi juga mengajar di Madrasah Andarun. Ia juga menyediakan waktunya tiap hari Selasa untuk siapa saja yang mau belajar kaligrafi dirumahnya, sebagai zakat bagi ilmunya.
Murid murid Sami antara lain: Muhammad Nazif Bey, Hasan Riza, Ahmad Kamil Akdik, Ismail Hakki Taghrakesh Altunbezer, Khulusi Afandi, Aziz Afandi, Amin Afandi, Umar Wasfi, Muhammad Amin Yaziji dan lain-lain.
Murid murid Sami antara lain: Muhammad Nazif Bey, Hasan Riza, Ahmad Kamil Akdik, Ismail Hakki Taghrakesh Altunbezer, Khulusi Afandi, Aziz Afandi, Amin Afandi, Umar Wasfi, Muhammad Amin Yaziji dan lain-lain.
Sami Afandi meninggal pada tahun 1330 H / 1912 M dan dimakamkan di halaman Masjid Al Fatah di Istanbul. Batu nisannya ditulis oleh muridnya Ahmad Kamel Akdik.
Sami Afandi dan Karyanya, artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sember tertera dibawah ini.
http://www.albayan.ae/sports/2006-10-09-1.952318
http://almuslimon.net/article_view.php?id=15495
https://khattatin.blogspot.co.id/2018/01/blog-post_79.html
All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.
http://www.albayan.ae/sports/2006-10-09-1.952318
http://almuslimon.net/article_view.php?id=15495
https://khattatin.blogspot.co.id/2018/01/blog-post_79.html
All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.
Genrerating Link.... 15 seconds.
Your Link is Ready.