Iklan

Pengembangan Strategi Dan Media Pembelajaran Bahasa Arab


 1. Strategi Pembelajaran

A. Pengertian Strategi Pembelajaran

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang artinya the art of the general (seninya seorang jenderal), dan dari bahasa inggris, yaitu strategy. Pada mulanya kata ini digunakan dalam dunia militer yang diartikan cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. 

Dalam dunia pendidikan, strategi didefinisikan dengan a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goals. (sebuah rencana, metode, rangkain aktivitas yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu). Yang paling inti dalam strategi adalah adanya prosedur untuk mencapai tujuan pembelajaran. Atau dengan kata lain strategi adalah rencana jitu untuk mencapai apa yang diinginkan.

Strategi pembelajaran merupakan sebuah perencanaan yang sistematis yang dilakukan oleh guru dan masih merupakan rencana garis besar untuk mencapai tujuan pendidikan atau pembelajaran tertentu. 

B. Jenis Strategi Pembelajaran

Terdapat beberapa jenis strategi pembelajaran,yaitu:

1. Ekspositori: guru menyajikan pelajaran secara lengkap, rapi dan sistematis. Ini model pembelajaran berpusat pada guru dan guru menjadi sumber belajar dominan.

2. Inkuiri: siswa menemukan dan mencari sendiri apa yang harus dipelajarinya dari berbagai sumber. Model ini mengharuskan ketersediaan sumber belajar yang memadai.

3. Berbasis masalah: belajar yang diawali dengan mengemukan sebuah masalah untuk dipecahkan.Ini modelk PBL (Problem Base Learning)

4. Peningkatan kemampuan berfikir

5. Kooperatif: belajar dengan bekerja kelompok.

6. Kontekstual: belajar dihubungkan dengan konteks nyata peserta didik.

7. Afektif: belajar menekankan pencapaian suatu sikap dan nilai luhur yang dijunjung tinggi.

8. Strategi pembelajaran kelompok dan individual/grouped-individual learning.

9. Strategi pembelajaran deduktif dan induktif (seperti pendekatan belajar gramatika).

Menurut Iskandar wassid dan Dadang Suhendar terdapat beberapa jenis strategi pembelajaran bahasa Arab, diataranya:

1. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Penekanan Komponen Program Pembelajaran.

Berdasarkan komponen program pembelajaran terdapat tiga macam strategi pembelajaran, yaitu:

Strategi pembelajaran yang berpusat pada pengajar/guru (Teacher Centre Strategi). Strategi ini adalah strategi yang paling tua dan disebut juga strategi tradisional dimana mengajar dimaknai sebagai menyampaikan informasi kepada peserta didik. Pengajar merupakan sumber informasi yang dominan (Ceramah/ Team Teaching). Guru aktif dan mendominasi waktu, sementara siswa pasif.

Strategi yang bertitik tolak pada pandangan bahwa mengajar adalah mencipta susana agar peserta didik dapat belajar dengan optimal, yang menjadi pusat perhatian adalah peserta didik (student centre strategies) dan menitikberakan pada kemampuan menemukan, memproses, memahami dan menggunakan informasi (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi). Peserta didik lebih diarahkan agar dirinya dapat mengembangkan kemanusiaannya sebagai pribadi yang memiliki kemampuan tertentu dan unik serta perlu dikembangkan (actualization). Peran pengajar adalah fasilitator menggunakan Teknik penyajian yaitu teknik inkuiri (inquiry), teknik satuan pengajaran (unit teaching), teknik advokasi, teknik diskusi, teknik kerja kelompok, teknik penemuan (discovery), teknik eksperimen, teknik kerja lapangan, teknik sosiodrama, teknik non-direktif dan teknik penyajian kasus.

Strategi pembelajaran yang berpusat pada materi pembelajaran (material center strategies). Materi dibedakan antara materi formal (buku Sekolah) dan non-formal (lingkungan ). Gulo yang dikutip Iskandarwassid dan Dadang mengemukakan bahwa ciri strategi ini yaitu: 

Mengedepankan kognitif dibanding afektif dan psikomotorik. 

Materi yang disampaikan di kelas dan di buku teks akan semakin usang dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Materi pada tahap selanjutnya hanya sebagai masukan dalam proses pembelajaran. Yang menjadi sumber informasi Bukan hanya guru dan sekolah tetapi banyak sumber lain seperti media cetak, elektronik bahkan internet. Teknik penyajian dengan strategi ini di antaranya dapat dilakukan dengan tutorial, modular, teknik pengajaran terpadu (antar disiplin), teknik secara kasuistik, teknik kerja lapangan, teknik eksperimen dan teknik demonstrasi.

2. Staregi Pembelajaran Berdasarkan Kegiatan Pengolahan Pesan dan Materi.

Berdasarkan pengolahan pesan dan meteri strategi pembelajaran terdiri dari:

Starategi pembelajaran ekspositoris (SPE), dalam bahasa Arab disebut tafsiri (التفسيري). SPE adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy Killen menaman SPE ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct instruction). Strategi ini juga dimaknai sebagai strategi berbentuk penguraian baik berupa bahan tertulis ataupun bahan lisan. Teknik penyajian pembelajaran yang bisa digunakan dalam SPE adalah teknik ceramah, teknik diskusi, teknik interaksi masa, teknik antar disiplin, teknik simulasi, teknik demontrasi, dan teknik team teaching.

Kedua, strategi pembelajaran heuristic atau kuriorstik, kebalikan ekspositoris karena memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan dominan dalam pembelajaran. Guru menyiapkan instruksi-instruksi yang membuat peserta didik mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip, dan konsep yang mereka butuhkan. Pengajar berfungsi sebagai pengarah/pembimbing dimana peserta didik diarahkan atas data-data dan diinstruksikan agar menyimpulkannya, jika kesimpulan benar maka sudah selesai dan apabila belum maka guru lah yang bertugas meluruskan. Teknik penyajian yang mungkin digunakan adalah inkuiri (inquiry), pemecahan masalah (problem solving/(حال المشكلات,eksperimen (التجربة), teknik penemuan (الاكتشاف), teknik non-direktif, penyajian secara kasus, dan Teknik penyajian kerja lapangan.

3. Strategi Pembelajaran Berdasarkan Pengolahan Pesan atau Materi.

Berdasarkan pengolahan pesan atau materi strategi pembelajaran dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Deduktif ((القياسي adalah yang menyajikan pesan diolah mulai dari yang umum sampai kepada yang khusus, dari abtrak kepada yang nyata, dari konsep-konsep yang abstrak ke konsep-konsep yang konkrit, dari premis menjadi kesimpulan logis. Tahapan pembelajarannya, yaitu: 

1) memilih pengetahuan yang diajarkan, 

2) memberikan pengatahuan dan 

3) memberikan contoh-contoh, 

Teknik penyajian yang menggunakan strategi ini adalah teknik ceramah. 

Induktif ((االستقرائي adalah pengolahan pesan mulai dari yang khusus, dari yang bersifat individual menuju generalisasi, dari pengalaman emprirs menuju konsep yang bersifat umum. langkah pembelajarannya yaitu: 

1) Memilih memilih bagian pengetahuan, aturan umum, prinsip, konsep dan seterusnya yang akan diajarkan, 

2) Memberikan contoh spsifik untuk dijadikan bagian penyusunan hipotesisi, 

3) Menyajikan bukti-bukti untuk menguji hipotesis, 

4) Menyimpulkan bukti- bukti atau contoh-contoh. 

Teknik yang bisa dilakukan dalam strategi ini adalah teknik penemuan (discovery/(الاكتشاف teknik satuan pengajaran (unit teaching), teknik penyajian secara kasus dan teknik non-direktif.

4. Strategi pembelajaran berdasarkan cara memproses penemuan

a. Strategi Pembelajaran ekspositoris adalah strategi berbentuk penguraian baik berupa bahan tertulis atau penjelasan secara verbal. Pengajar mengolah materi secara tuntas sebelum disampaikan di depan kelas dan bertujuan agar materi pembelajaran sampai kepada siswa sudah matang. Guru lebih dominan siswa menjadi cenderung pasif dalam strategi ini. Teknik penyajian pembelajaran yang bisa digunakan dalam Strategi pembelajaran ekspositori adalah teknik ceramah, teknik diskusi, teknik interaksi masa, teknik antardisiplin, teknik simulasi, teknik demontrasi, dan teknik team teaching. 

b. Strategi pembelajaran discovery (الاكتشاف) adalah proses mental peserta didik yang mampu mengasimilasikan sebuah konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud adalah mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, menduga, menjelaskan, mengukur dan membuat kesimpulan. Guru dalam hal ini sebagai fasilitator pembelajaran dan harus berusaha meningkatkan aktifitas peserta didik dalam pembelajaran. Strategi ini dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitifnya, memperoleh pengetahuan yang individual khas tiap peserta didik, membangkitkan kegairahan belajar, berkembang sesuai kemampuan masing-masing, membuat motivasi peserta didik semakin tinggi dan menambah peserta didik percaya diri. Diantara teknik yang bisa digunakan dalam strategi discovery adalah teknik discovery itu sendiri, teknik karyawisata, teknik kerja lapangan, dan teknik non-direktif

C. Pemilihan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi dan kemampuan baru. Ketika kita berfikir informasi dan kemampuan apa yang harus dimiliki siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berfikir strategi apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan efesien. Dasar pertimbangan memilih strategi dalam pembelajaran merupakan bagian penting dari strategi pembelajaran, sebab berfungsi sebagai landasan dalam menyajikan, menguraikan, memberikan contoh, dan memberi latihan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam memilih strategi pembelajaran perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 

a. Pemilihan strategi pembelajaran berdasar tujuan 

Apakah tujuannya untuk ranah kognitif, afektif, psikomotor 

Bagaimana kompleksitas materi pembelajarannya? 

Apakah memerlukan keterampilan akademis? 

b. Berdasar bahan/materi dan kompetensi pembelajaran 

Bagaimana tingkatan kompleksitas kompetensi yang akan diajarkan apakah tinggi, sedang ataukah rendah? 

Apakah untuk mencapai kompetensi tersebut memerlukan keterampilan akademis? 

Apakah materi merupakan fakta, konsep, hukum atau teori tertentu? 

Apakah diperlukan prasyarat tertentu? 

Apakah tersedia buku sumber? 

c. Berdasar peserta didik 

Sesuai dengan minat, bakat dan kondisi siswa? 

Sesuai dengan gaya belajar siswa? 

Apakah sesuai dengan kematangan siswa? 

d. Pertimbangan lain 

Apakah strategi yang ditetapkan merupakan satu-satunya yang dapat digunakan? 

Apakah strategi yang digunakan efektif dan efisien? 

Bagaimana dukungan lembaga masyarakat terhadap strategi yang digunakan? Apakah mencapai tujuan cukup dengan satu strategi? 

Apakah mencapai tujuan cukup dengan satu strategi? 

Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran bahas Arab dalam konteks standar proses pendidikan nasional adalah sebagai berikut: 

a. Berorientasi pada tujuan; tujuan adalah poros pembelajaran. Apapun strategi yang dipilih harus berupaya mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab. 

b. Aktivitas: belajar adalah aktifitas baik fisik maupun psikis. Aktifitas fisik itu berupa gerakan-gerakan fisik, seperti kepala, kaki, tangan dan badan secara keseluruhan. Sementara aktifitas non-fisik adalah berupa mental dengan berfikir mengenai pembelajaran yang dilakukan. 

c. Individualitas: pada dasarnya pembelajaran merupakan usaha mengembangkan setiap individu siswa. Strategi yang digunakan harus mampu mengayomi seluruh siswa yang diajar oleh guru. Guru jangan terkecoh oleh hanya beberapa siswa saja yang mampu mencapai kompetensi yang diajarkannya karena keberhasilan pembelajaran sesungguhnya ditentukan oleh keseluruhan peserta didik. Guru dikatakan berhasil dalam pembelajaran manakala hasil pembelajaran peserta didik seluruhnya mencapai tujuan yang diharapkan. 

d. Integritas: strategi pembelajaran yang pilih oleh guru harus mencapaikan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik harus dicapai oleh peserta didik secara bersamaan: ketika menggunakan strategi inkuiri, guru berusaha agar siswa bisa menemukan sendiri materi pembelajaran berupa kognitif dalam prosesnya siswa harus mengikuti aturan dalam menemukan pengetahuan dengan saling berbagi dengan teman manakala teman membutuhkan bantuan penjelasan atas hal-hal yang belum difahami. 

D. Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran dalam Konteks Standar Proses Pendidikan Nasional

Dalam konteks kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) kegiatan pembelajaran harus mendukungnya dengan cara: 

1) Harus berpusat pada peserta didik bukan pada guru (student centered bukan teacher centered), 

2) Mengembangkan kreatifitas peserta didik, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, 

3) Mengintegrasikan nilai, etika, estetika, logika, kinestetika dan 

4) Menyediakan pengalaman belajar yang beragam tentunya dengan strategi yang beragam pula. 

Sementara prinsip pembelajaran kekinian (Bab IV Pasal 19 PP NO. 19 tahun 2005)  adalah: 

a) Interaktif: biasanya terlihat dalam terjadinya dialog antar siswa, dialog antar siswa dengan pendidik, dan penggunaan aneka media dan sumber belajar. 

b) Inspiratif: yaitu memancing rasa ingin tahu, menimbulkan banyak pertanyaan dan memancing munculnya ide baru siswa. 

c) Menyenangkan: Siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Rumusan menyenangkan; bangkitnya minat, keterlibatan penuh dalam belajar, terciptanya makna, pemahaman yang kuat akan materi, dan nilai yang membahagiakan. 

d) Menantang: Mendorong kompetisi antar siswa, mendorong siswa terlibat dan membangkitkan gairah belajar siswa. 

e) Motivasi: mendorong siswa aktif mengemukakan pendapat, aktif berbuat dan aktif mencari sumber belajar. 

f) Prakarsa: terbuka peluang mencari sendiri, melakukan sendiri dan mengembangkan kerjasama dengan peserta didik lain 

g) Tercipta ruang kretivitas: terbuka peluang mencari model baru yang dibuat, melakukan kegiatan sendiri membangun kerjasama baru dengan peserta didik lain. 

h) Tercipta ruang kemandirian sesuai dengan bakat: terbuka peluang mencari sesuai dengan bakat sendiri, melakukan sesuai bakat sendiri dan membangun kerjasama dengan peserta didik lain atas kesamaan bakat masing-masing.

i) Tercipta ruang kemandirian sesuai dengan minat: terbuka peluang mencari sesuai dengan minat sendiri, melakukan sesuai dengan minat sendiri, dan membangun kerjasama dengan peserta didik lain sesuai dengan minat sendiri.

j) Tercipta ruang kemandirian sesuai dengan perkembangan fisik: terbuka peluang untuk mandiri sesuai dengan kemampuan fisik sendiri, melakukan kegiatan dengan kemampuan fisik sendiri dan membangun kerjasama dengan siswa lain yang memiliki kesamaan fisik. 

k) Tercipta ruang kemandirian sesuai dengan perkembangan psikologis: terbuka peluang untuk mandiri sesuai dengan cara berfikir sendiri, melakukan kegiatan dengan cara berfikir sendiri dan membangun kerjasama dengan siswa lain yang memiliki kesamaan cara berfikir. 

l) Pendidik yang memberikan keteladanan: datang tepat waktu, berpenampilan rapi, berbicara dengan bahasa yang baik dan santun, demokratis, peduli orang lain dan peduli kualitas. 


2. Media Pembelajaran Bahasa Arab

A. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin ‘medius‛ yang berarti tengah, perantara. Dalam pembelajaran, media diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal dari guru sehingga dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terlibat dalam proses pembelajaran.

Sebuah media akan dirasakan manakala media itu dapat semakin konkret menggambarkan objek yang sedang dipelajari. Dalam pembelajaran istima’ (menyimak), tentu yang paling bermakna manakala menggunakan media penuturan asli dari mulut manusia minimal guru (jika gurunya fasih dalam berbahasa Arab lisan) dan alangkah lebih ideal jika menggunakan penutur orang arab secara real dalam percakapan. Keberadaan mahasiswa atau dosen yang asli Arab itu penting untuk dijadikan sebagai media pembelajaran bahasa Arab.

B. Media sebagai Sumber belajar dan Alat Bantu Pembelajaran

Secara fungsional, media dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 

Sebagai sumber pembelajaran pasti media itu mengandung pesan atau isi pembelajaran. 

Sementara media sebagai alat bantu pembelajaran yang di dalamnya tidak terdapat pesan atau isi atau bahan pembelajaran, akan tetapi perannya sangat urgen dalam membantu memaksimalkan proses pembelajaran. 

Jenis alat bantu pembelajaran alat bantu pembelajaran dapat dibagi dua; 

Berifat umum untuk semua mata pelajaran missal white board, sipdol, penggaris, OHP, LCD projector. 

Bersifat khusus untuk pelajaran tertentu misal perangkat lab bahasa Arab hanya untuk bahasa Arab, jangka hanya untuk matematika, mikrosop hanya untuk IPA dan lainnya. 

Apapun pembagian media sebagai alat bantu yang dimaksud media ini adalah segala yang bisa mempertajam pembelajaran namun di dalamnya tidak ada pesan atau isi materi pembelajaran dan jenisnya akan terus berkembang seiring dengan perkembangan media pembelajaran baik soft maupun hard.

C. Klasifikasi Media

media menurut frekuensi penggunaan dan kemudahan pengadaannya sebagai berikut: 

(1) Bahasa (medium of instruction),

(2) Berbagai jenis papan: papan tulis, papan tempel dls 

(3) Gambar-gambar: stick figures, terbitan berkala, fotografi 

(4) Bahan/media cetak (printed material): buku teks, terbitan berkala, lembaran lepas dls, 

(5) Media proyeksi: projector slides, projector film strip, ohp, lcd dls, 

(6) Media elektronik seperti tape recorder, televisi, video tape, laboratrium bahasa dls. 

Sebagaimana dikutip oleh Ibrahim dan Nana mengklasifikasikan media berdasar pada suara (audio), bentuk (visual) dan gerak (motion) menjadi kelompok media sebagai berikut:

a. Media audio-motion-visual seperti televisi, film, rekaman video 

b. Media audio still-visual seperti, slide bersuara, rekaman televisi, dengan gambar tak bergerak dls.

c. Media audio-semi-motion contohnya teleblackboard 

d. Media still visual seperti film strip dan slide tanpa suara 

e. Media audio seperti radio, telpon dan audio-tape. 

f. Media cetak seperti buku, modul dan pamplet. 

Dalam bahasa Arab terdapat kekhususan media bagi pembelajarannya, yaitu:

audio lebih tepat digunakan pembelajaran menyimak (al-istima’), 

visual lebih tepat digunakan pembelajaran membaca (al-qira’ah), 

audio visual lebih tepat digunakan untuk kemahiran berbicara (al-kalam) dan kemahiran menulis (al-kitabah) dan untuk komponen bahasa; bunyi, kosakata, gramatika dan makna.

D. Pemilihan Media Pembelajaran

Fakor-faktor yang mempengaruhi prioritas penggunaan media adalah sebagai berikut:

Relevansi pengadaan media pembelajaran 

Kelayakan pengadaan media pembelajaran 

Kemudahan pengadaan media pembelajaran 

Jabaran ketiga faktor pemilihan prioritas media pembelajaran adalah sebagai berikut: 

a. Tujuan pembelajaran: media harus menunjang tercapainya tujuan pembelajaran 

b. Keterpaduan (validitas): media harus tepat memahamkan materi pembelajaran atau kompetensi pemnbelajaran 

c. Keadaan peserta didik: daya pikir dan daya serap peserta didik perlu dipertimbangkan dalam penentuan media pembelajaran 

d. Ketersediaan: apakah media tersebut ada di sekolah dan pembuatannya mudah dilakukan

e. Mutu teknis: media harus memiliki kejelasan dan berkualitas. 

f. Biaya

E. Penggunaan dan Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Bahasa adalah alat komunikasi antara sseseorang dengan orang lainnya untuk menyampaikan maksud dan idenya. Al-Khuli sebagaimana dikutip oleh Acep mengemukakan membelajarkan kemahiran bahasa harus berurutan mulai dari menyimak kemudian bercakap, membaca dan terakhir menulis. Penggunaan media sangat penting dilakukan terutama media elektrik, karena media langsung agak sulit dilakukan dengan cara menghadirkan orang arab langsung. 

Berikut adalah media yang bisa dijadikan alat bantu dan sumber belajar bahasa Arab: 

a. Media audio: radio transistor seperti yang dilakukan oleh BBC, VOA, Radio Autralia, dan Radio Kairo telah digunakan sebagai pembelajaran bahasa asing dan melatih pemahaman menyimak (fahm al-masmu’) dan bisa digunakan untuk media dikte. 

b. Media visual: papan tulis, OHP (Overhead Projector), Stick figure, strip story (kepingan kertas), papan kantong, flash cards (kartu pengingat) 

c. Media Audio-Visual; 

laboratorium bahasa multimedia yaitu seperangkat elektronik audio video yang terdiri atas instructor console sebagai mesin utama, dilengkapi dengan repeater language learning machine, tape recorder, DVD Player, video monitor, hadset dan student booth yang dipasang dalam satu ruang kedap suara. Teknik pemanpaatannya digunakan untuk menyimak (istimậ’) yang diintegrasikan dengan kemahiran bahasa lainnya, kaset audio, VCD/DVD Player, dubbing (sulih suara), dan computer multimedia. 

LCD Projector adalah singkatan dari liquid crystal display adalah jenis video untuk menampilkan gambar atau data computer pada layar atau permukaan datar lainnya. 

internet, terdiri dari dua kata ‘inter’ yang artinya antara atau di antara dan ‘net’ artinya jala, rajut-rambut, jaringan dan keuntungan. Jadi internet sebetulnya adalah jaringan antar computer di seluruh dunia yang dihubungkan dengan media telepon atau satelit yang bisa digunakan untuk menjalin komunikasi tanpa batas baik waktu maupun ruang. 

TV arab, chanel tv yang berasal dari negara Arab. Bahkan dalam parabola sederhana yang kini sudah menjamur di pedesaan sekalipun sudah mampu mengkases chanel berbahasa Arab


Article Top Ads

Central Ads Article 1

Middle Ads Article 2

Article Bottom Ads