Iklan

3 Tabiat Waktu Menurut DR. Yusuf Al Qardhawi dan Cara Memanfaatkan Waktu

3 Tabiat Waktu Menurut DR. Yusuf Al Qardhawi dan Cara Memanfaatkan Waktu

Waktu adalah salah satu karunia termahal yang Allah SWT berikan kepada hambaNya. Sayangnya, banyak manusia tertipu oleh hawa nafsu dan bujuk rayu syetan sehingga waktunya habis berlalu tanpa arti. Agar kita tidak termasuk orang yang merugi karena telah menyia-nyiakan waktu, mari kita pahami 3 tabiat waktu sebagaimana telah dijelaskan oleh DR. Yusuf Al Qardhawi berikut ini. 

1. Waktu yang Kita Jalani Sangat Cepat Berlalu


Menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, bahkan tahun demi tahun begitu cepat berlalu. Hal ini dapat dirasakan dengan melihat usia hidup kita di dunia ini. Banyak dari kita suatu waktu terhenyak dan baru tersadar ternyata umurnya telah mencapai 30 tahun, 40 tahun, 50 tahun dan seterusnya, padahal amal kebaikan belumlah banyak. 

Ini pula yang dirasakan oleh Ashabul Kahfi. Mereka telah tidur selama 309 tahun, namun mereka merasakan seolah baru setengah atau satu hari saja (Al-Kahfi: 19 dan 25). Demikian pula yang dirasakan oleh seorang yang bertanya bagaimana Allah menghidupkan negeri yang mati?. Lalu Allah matikan (tidurkan) dia selama 100 tahun. Ketika ia dibangunkan dan ditanya tentang berapa lama ia tidur?, dia menjawab hanya setengah atau satu hari saja (Al-Baqarah: 259). 

2. Waktu yang Telah Berlalu Tidak Akan Pernah Kembali Lagi


Hasan Al-Bashri berkata: “Tidak ada waktu yang menampakkan fajarnya kecuali ia berkata: ‘Wahai anak Adam, aku adalah harimu yang baru yang akan menjadi saksi atas amal perbuatanmu. Maka carilah bekal dariku sebanyak-banyaknya, karena jika aku telah berlalu maka aku tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat.” 

Waktu dalam kehidupan kita bagaikan kereta, ia datang dan pergi sesuai jadwal. Dan ketika telah berlalu maka ia tidak akan kembali lagi. Al Qur’an menceritakan tentang penghuni neraka yang memohon kepada Allah untuk dikembalikan ke dunia supaya dapat memperbaiki amal perbuatan mereka, namun Allah menolak. 

Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah Orang-orang yang yakin” (A Sajdah: 12)

Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?, maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.’ (Fathir: 37). 

3. Waktu Adalah Aset Yang Sangat Berharga


Waktu menjadi berharga karena padanyalah terekam seluruh aktivitas kehidupan kita. Segala perbuatan, yang baik maupun yang buruk tercatat di dalamnya. Maka waktu menjadi penting untuk kita perhatikan karena ia akan membeberkan semua perbuatan kita di dunia, bahkan sesuatu yang dahulu kita sembunyikan dari orang lain. 

Hasan Al-Bashri pernah berkata: “Saya mendapati orang-orang yang memberikan perhatian lebih terhadap waktu daripada terhadap dinar dan dirham.” Karena waktu adalah harta yang tak ternilai, ia tak dapat dibeli oleh apapun. Maka ketika seseorang memiliki waktu hendaknya ia pergunakan sebaik-baiknya. Karena selamat atau celaka dirinya bergantung bagaimana ia memanfaatkan waktunya. 

Itulah tiga tabi’at waktu yang harus diperhatikan oleh setiap muslim. Sebab seorang muslim yang baik adalah yang dapat memanfaatkan waktunya untuk memperbanyak amal kebaikan. Lantas kemudian bagaimana cara kita dalam memanfaatkan waktu?. Setidaknya ada tiga hal yang dapat kita lakukan, yaitu:

Pertama, melakukan hal yang bermanfaat dan meninggalkan yang tidak bermanfaat. 

Rasulullah SAW bersabda: “Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat baginya.” Maksud “manfaat” di sini mencakup kebaikan dunia dan akhirat.
 
Kedua, memanfaatkan waktu luang. 

Rasulullah SAW bersabda: "Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu olehnya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang." Karena manusia jika tidak sibuk dengan kebaikan, maka ia akan sibuk dengan kemaksiatan. Sering seseorang merasa bingung memanfaatkan waktu luang, lalu setan membisikkan kepadanya untuk berbuat sesuatu yang tidak ada manfaatnya bahkan kemaksiatan. Padahal mereka juga sering mengeluh karena kesibukan yang mereka jalani dan tidak punya banyak waktu untuk beribadah. 

Ketiga, memanfaatkan waktu untuk menjalankan kewajiban dan memenuhi hak dengan seimbang. 

Rasulullah SAW pernah menasehati seorang sahabatnya yang gemar puasa sepanjang hari dan qiyamul lail sepanjang malam. Beliau bersabda: “Jangan begitu, puasalah dan berbukalah sholatlah dan tidurlah. Sesungguhnya badanmu memiliki hak atasmu, matamu memiliki hak atasmu, Istrimu memiliki hak atasmu, dan tetanggamu memiliki hak atasmu”. 

Demikianlah mengenai 3 tabiat waktu menurut DR. Yusuf Al Qardhawi dan cara kita dalam memanfaatkan waktu agar tiada waktu terbuang sia-sia, sehingga dapat selalu kita isi dengan amal-amal kebajikan yang diridhai Allah SWT. Semoga Allah selalu menuntun langkah hidup kita untuk selalu berada di jalanNya. Wallahu A'lam bisshawab

Sumber: 
https://www.eramuslim.com
https://www.dakwatuna.com
Majalah Give UNS edisi Januari 2018

Article Top Ads

Central Ads Article 1

Middle Ads Article 2

Article Bottom Ads